sekali. Harap simak semua ini. Tidak ada pencarian sama
sekali, bukan hanya pencarian pengalaman, tetapi juga setiap
bentuk pencarian, bertanya, menyelidik. Oleh karena hanya
apabila tidak ada pencarian dan bertanya, bila tidak ada
pengkondisian yang terarah, ketika otak telah terasah sampai
pada kepekaannya yang tertinggi, dari sini datanglah
keheningan batin—bukan keheningan yang Anda cari, yang Anda
pupuk, itu kematian, itu kemandekan.
ari kesadaran akan semua yang telah dibahas sampai sekarang
pada petang ini—sadar akan burung-burung gagak itu, sadar
akan si pembicara, sadar akan reaksi Anda terhadap si
pembicara dan kata-kata yang digunakannya, tanpa memilih,
mengamati secara negatif, sadar total seperti itu—dari sadar
itu terdapat perhatian. Anda tidak bisa memperhatikan bila
Anda tidak hening.
Anda menyimak burung-burung gagak itu,
secara aktual menyimak, memberikan perhatian Anda—bukan
perlawanan. Simaklah burung-burung gagak itu dan simaklah si
pembicara secara serentak, bukan dua hal yang berbeda. Dan
untuk bisa memperhatikan sepenuhnya burung-burung gagak itu
dan pembicara, dan mengamati batin Anda sendiri, bagaimana
ia bekerja, Anda membutuhkan perhatian yang datang dari
keheningan sempurna; kalau tidak, Anda cuma melawan
burung-burung gagak itu dan mencoba menyimak si pembicara.
Jadi ada pemisahan, ada konflik; ada sikap menolak, ada
penyisihan—itulah yang dilakukan kebanyakan orang. ...
Dan hanya batin yang sadar sepenuhnya, ia penuh perhatian
sepenuhnya. Dan perhatian dan sadar ini hanya bisa datang
bila ada keheningan total. Keheningan itu mutlak perlu.
Mungkin beberapa dari Anda telah sungguh-sungguh berjalan
bersama pembicara sejauh ini; Anda telah secara aktual,
faktual, berjalan selangkah demi selangkah dalam perjalanan
ini sampai sekarang. Jika Anda lakukan itu, Anda akan
melihat bahwa batin Anda luar biasa hening. Mohon, saya
tidak menghipnotis Anda—itu begitu tidak dewasa, tipuan
tukang sulap yang cerdik. Kita menempuhnya secara aktual,
menghayatinya secara aktual; tidak ada kepura-puraan. Entah
Anda ada di situ, atau Anda tidak ada di situ. Jika Anda
tidak ada di situ, Anda harus mulai dari permulaan sekali,
dan menempuhnya.
Jadi tidak ada rasa terhipnotis oleh seseorang, oleh
ide-idenya atau oleh kata-katanya atau oleh kerinduan Anda
sendiri untuk menemukan keheningan. Ia datang dengan
niscaya, seperti matahari terbit di timur pada suatu pagi,
ketika batin telah menempuh semua ini dan paham. Oleh karena
batin yang matanglah, batin yang mampu memandang dirinya
tanpa kenal ampun—tanpa kasihan-diri, tanpa air mata, tanpa
harapan, tanpa ketakutan sama sekali—batin yang telanjang
bulat, yang mampu berdiri sendiri sepenuh-nya, bukan hanya
di dunia ini, tetapi juga di dunia psikologis yang ada di
dalam kulit ini, tanpa mengharapkan seseorang, untuk
mendapatkan dukungan, untuk mendapatkan suatu cara
berperilaku, untuk mendapatkan dorongan.
Jika Anda telah berjalan sejauh itu, maka Anda akan melihat
bahwa batin hening sepenuhnya. Di dalam keheningan itu tidak
ada pantulan perenungan. Bila Anda memandang ke dalam sebuah
sumur yang penuh air dan hening, Anda melihat wajah Anda
sendiri; pantulan wajah Anda sendiri ada di dalam air itu,
dan Anda bisa terus memperbaiki pantulan itu sampai bosan,
mengubahnya, memodifikasikannya. Di dalam keheningan itu
tidak ada pantulan; oleh karena tidak ada si pemikir, tidak
ada pikiran. Ia kosong dari semua pengalaman, tetapi ia
hidup dengan hebat; ia energi, bukan kematian, bukan
kelapukan.
~ jiddu Krishnamurti ~
0 comments: